Jumat, 24 Juli 2020

SURAT TERBUKA UNTUK SESAMA MANUSIA YANG TIDAK MENYUKAI BINATANG

Sumber: quipper.com


Halo sesamaku yang baik dan bijaksana,

Semoga kita semua selalu sehat dalam perlindungan dan kasih Tuhan. Mari bersama mensyukuri berkat kehidupan yang boleh kita rasakan hingga detik ini. Mari bersukacita karena kita masih diperbolehkan memijak bumi dan menikmati segala yang ada di dalamnya.

Surat terbuka kedua yang aku tulis ini secara khusus kutujukan kepada siapapun sesamaku yang mungkin tidak terlalu menyukai binatang. Aku merasa terdesak menulis surat ini setelah aku melihat beberapa manusia memperlakukan binatang dengan sesukanya sendiri, tanpa hati nurani. Tak perlu kusebutkan secara gamblang perbuatan bagaimana, kalian tentu sudah melihatnya di media masa, bahkan di depan mata kalian. Ketika hal itu terjadi, bagaimanakah sikap kalian? Ada di pihak siapa kalian pada saat itu? Pada pihak si pelaku atau di pihak korban (binatang)? Setiap aku melihat ada orang yang memukul binatang, menendang kucing, dan lain-lainnya, rasanya aku sedih, marah, dan menegur mereka dengan cara yang sopan.  

Rasa tidak suka terhadap sesuatu hal salah satunya binatang adalah hal yang wajar. Namun, menjadi tidak wajar ketika rasa tidak suka itu ditunjukkan dengan menyakiti binatang tersebut. Binatang tidak pernah menyakiti manusia. Mereka hanya menjalankan pola hidupnya sebagai binatang yang butuh bertahan hidup dengan mencari makan sehingga mereka mendatangi orang-orang yang sedang makan berharap mendapat sedikit makanan. Binatang butuh berpindah ke suatu tempat dalam keadaan tertentu dengan jalur yang sudah dirintis turun-menurun oleh generasi mereka sebelumnya sehingga bisa jadi mereka melewati pemukiman warga karena mereka merasa itulah jalurnya. Binarang menanggapi rangsangan sehingga ketika ada manusia yang mengambil dan menyakiti mereka, secara otomatis mereka akan menyerang manusia.

Aku ingin kita bersama menyadari bahwa yang diciptakan di dunia ini tak hanya manusia seorang diri. Kita ada di antara tumbuhan dan binatang beraneka jenis. Tuhan terlebih dahulu menciptakan tumbuhan dan binatang sebelum akhirnya menciptakan manusia dengan harapan dapat menguasai bumi. Atas dasar itu, seharusnya kita bersama-sama merawat bumi kita dengan sebaik-baiknya. Tuhan menciptakan manusia dengan cinta, jadi sudah seharusnya kita juga menguasai bumi dengan cinta. Selalu ada ganjaran bagi setiap perbuatan kita kepada siapapun, yang kita perbuat hari ini akan ada akibatnya di hari kemudian.

Mari ktia juga mensyukuri rahmat Tuhan sebagai makhluk yang diciptakan begitu sempurna.  Sempurna karena memiliki akal dan budi. Jadi, bisakah kita tetap menghargai keberadaan mereka meski kita tidak menyukainya? Bisakah kita memanfaatkan anugerah Tuhan dengan memikirkan apakah perbuatan yang kita lakukan baik atau buruk? Bisakah kita menjadi manusia yang bisa memposisikan diri sebagai pelindung mereka?

Demikian surat ini kuakhiri. Pertanyaan-pertanyaan yang ada di atas tak perlu dijawab di kolom komentar, juga tak perlu mengirim pesan ke surel. Cukup melihat pada hati masing-masing. Terimakasih sudah menyempatkan waktu untuk membaca surat ini. Semoga hati kalian tergerak.

 

Jakarta, 24 Juli 2020

Salam hangat penuh cinta,

 

Inisial Ro


1 komentar:

  1. Ih bener bangetttt, suka bingung sama orang gak punya hati nurani. :(((

    BalasHapus

Tutur Tulis Menjelang Akhir 2022

  Hai,  Selamat datang kembali di sini.  Sudah lama ya kamu tidak meninggalkan jejak di sini.  Rasanya ingin menanyakan banyak hal padamu ta...