Rabu, 12 Mei 2021

Tanpa Mudik

Pandemi masih meradang
Ia belum benar-benar usai
Waktu juga tak mampu memberi kepastian kapan ia akan lenyap
Semakin banyak orang yang terpaksa
Terpaksa kehilangan pekerjaan,
Kehilangan orang-orang yang dicintai
Terpaksa membiasakan hidung tertutup masker 
Terpaksa menahan rindu

"Dilarang mudik" begitu aturan yang tertera,
Bersama itu banyak berita lalu lalang
Menghasilkan tanya mengapa dan bagaimana

Di sisi lain ada banyak ingin tertahan
Tangan yang ini melabuhkan peluk dan saling berjabat 
 Mata dan mulut  yang ingin menyuguhkan senyuman termanis 
Juga air mata bahagia  yang ingin menyiram wajah

Sebagai manusia biasa yang penuh dengan ego,
Aku kecewa dengan ini 
Namun, 
Sebagai warga negara yang patuh
Jika memang demi kesehatan bersama, bukan masalah tak bisa mudik

Jadi untuk saat ini,
Rindu tak harus berujung pada pertemuan
Sebab ada nyawa berharga yang layak untuk dijaga

Kamar Kos, 12 Mei 2021
12:31 WIB 





Sabtu, 08 Mei 2021

WaktuNya


"Kau lebih tahu yang terbaik bagiku
Kau lebih sanggup pulihkan hidupku
Kuberserah, kupercaya 
Hanya Yesus penolong yang setia"

Potongan lirik lagu itu selalu terbayang di benakku akhir-akhir ini.
Ketika melihat berita duka entah yang meninggal maupun tentang varian baru virus Corona juga tentang bencana alam yang masih menerpa. 
Situasi bumi sedang tidak baik-baik saja. 
Teringat juga perkataan Tuhan dalam Alkitab bahwa kita harus berjaga-jaga. 
Karena Tuhan memanggil kita sesuai waktu yang sudah ditentukan, tanpa diketahui manusia. 

Aku sadar, kematian adalah suatu hal yang mutlak tak terelakkan. 
Jika berpikir tentang itu, hanya air mata yang bisa melukiskan kesedihan dan ketakutanku.
Sedih karena harus berpisah dengan orang-orang yang dicintai.
Takut, karena surga atau neraka yang akan menjadi bagianku,  akupun  tak tahu. 

Yang bisa dilakukan adalah berusaha memperbaiki diri sebaik mungkin. 
Mendekatkan diri kepada Allah sambil terus berpasrah dan percaya bahwa Tuhan sanggup memulihkan, Tuhan sanggup menolong. 

"Tuhan, semoga saat tiba waktuku kembali kepadaMu, aku dalam keadaan yang baik dan layak. Amin" 
Kamar Kos, 8 Mei 2021
5:50 WIB 

Kamis, 06 Mei 2021

Bersyukur

 Ada apa gerangan?

Ada hal apa lagi yang membuat hatimu bergemuruh?

Berkali-kali kucoba mengatakan pada diri 

Bahwa aku harus mensyukuri segala hal yang sudah kumiliki

Berulang kali aku mencoba meyakinkan 

Bahwa keinginan dan kenyataan memang kadang tak seirama


Jangan memandang pencapaian orang lain 

Jika akhirnya hanya membuatmu iri hati dan dengki

Jangan juga terlalu mengagumi pencapaian orang lain

Jika membuat dirimu memaksakan sesuatu yang sesungguhnya bukan kapasitasmu


Wahai diri yang rentan merasa tak layak dan selalu kurang

Cukup pandangi berkat-berkat yang sudah kau terima 

Syukuri setiap proses yang telah berjalan

Setiap manusia memiliki kesanggupan, kemampuan dan waktunya masing-masing


Berkat Tuhan datang sesuai yang kamu butuhkan  bukan yang kamu inginkan

Berkat Tuhan selalu tepat cukup, tidak lebih dan tidak kurang

Berkat Tuhan selalu tepat sasaran, 


Jika ada sesuatu yang tak kau miliki itu karena memang bukan bagianmu

Mari memberikan senyum terindah sebagai rasa syukur 

Mari turut berbahagia dengan tulus sebagai kawan sejati 


Kamis, 6 Mei 2021 

11.41 


Tutur Tulis Menjelang Akhir 2022

  Hai,  Selamat datang kembali di sini.  Sudah lama ya kamu tidak meninggalkan jejak di sini.  Rasanya ingin menanyakan banyak hal padamu ta...