Senin, 05 Juli 2021

MELANGKAH BERSAMA KE ALTAR

 

Kepada Tuhan Sang Maha Cinta

 


Segala sesuatu dalam kehidupanku sudah Engkau rencanakan begitu baik adanya.

PenyertaanMu dalam segala sisi kehidupanku, masa laluku, masa sekarang, dan masa depanku.

Tak ada yang luput dalam pandanganMu, tak ada yang terlalu cepat dan terlalu lambat, semua tepat.

Berkali-kali Engkau mengizinkan aku patah dan menangis untuk menyadarkanku bahwa Engkaulah satu-satunya pengharapan.

Aku mohon ampun ya Tuhan, untuk keluh kesah, putus asa yang pernah kudengungkan.

Terima kasih karena Engkau masih berkenan memberkatiku hingga detik ini.

Tuhan,

Dari sekian banyak berkat yang sudah Engkau berikan, izinkan aku mengucapkan syukur atas salah satu anugerah yang kuterima.

Terima kasih banyak Tuhan, sudah mengizinkan aku bertemu dengannya. Lelaki pilihanMu untuk mendampingi aku salah satu anak perempuanMu.

Tuhan, janji pernikahan sudah kuucapkan di altar untuk bersedia menemaninya dalam suka dan duka, menghormatinya dan setia kepadanya, dan dia sudah menjadi suamiku.

Terima kasih Tuhan, untuk penyertaanMu dalam proses persiapan kami. Terlebih di masa pandemi ini Tuhan. 

Terima kasih untuk orang-orang baik yang Engkau hadirkan dalam kehidupan kami yang telah meluangkan waktu dan tenaga untuk membantu kami. Berkatilah mereka selalu ya Tuhan. 

Syukur atas kesehatan yang terus Kau alirkan pada diri kami, sehingga kami dapat menerima sakramen pernikahan.

Tuhan, Jadilah satu-satunya pengharapan, penuntun dan tujuan dalam keluarga kami.

Tuhan, untuk orang tua kami yang sudah berpulang dalam kerahimanMu ya. Semoga mereka turut berbahagia bersama Engkau dan para kudus di surga. 

Amin. 


 

  


Kepadamu Suamiku

Berawal dari Instagram Single Katolik, kamu memilih aku dari sekian banyaknya perempuan yang ada di sana.

Kita berteman dan berkirim pesan lewat Instagram, dalam pesanmu kau menyatakan ingin berkenalan denganku dan ingin menjadi teman hidupku.

Tentu kamu masih ingat dengan kalimat balasanku “Jika Tuhan berkehendak” begitu kataku.

Pertemuan pertama di warung pojokan, kalimat pamungkas yang ternyata mampu membuatku sedikit tertarik “Aku juga pernah ngajar lho.”

Setelah pertemuan pertama, ternyata berlanjut ke beberapa pertemuan berikutnya. Kita bertukar cerita dan tentu bertukar nomor Whatsapp.

Ada lagi hal yang membuatku tertarik padamu. Kamu menyukai kucing dan anjing, kamu memperlakukan mereka dengan begitu lembutnya. Seketika hatiku berkata “Ini yang aku cari Tuhan!”

Perjalanan perkenalan kita tak melulu indah, ada kalanya aku menyudutkanmu dengan kata-kata yang menyakitkan. Aku pikir kamu akan mundur dan memilih pergi. Tapi ternyata tidak seperti itu.

Keteguhan hatimu untuk menjadikanku “teman hidup” membuatmu bertahan.

Kamu tahu, sekeras-kerasnya hatiku, nyatanya luluh juga dengan kelembutan dan keteguhanmu.

Kamu mengajakku bertemu dengan keluargamu, dengan kakak-kakakmu dan berkenan bertemu keluargaku.

Selang beberapa bulan, engkau membawaku kembali ke kampung halaman untuk melamarku.

Hingga akhirnya, di tanggal 27 Juni 2021 di Gereja St. Maria Fatima Banyumanik Semarang, kita melangkah bersama ke altar, mengucapkan janji perkawinan, menerima sakramen perkawinan.

Terima kasih sudah menjadikan aku wanita paling bahagia.

Semoga Tuhan Yesus memberkati keluarga kita.

 

Subang, 5 Juli 2021

15:56 WIB 

Tutur Tulis Menjelang Akhir 2022

  Hai,  Selamat datang kembali di sini.  Sudah lama ya kamu tidak meninggalkan jejak di sini.  Rasanya ingin menanyakan banyak hal padamu ta...