Kepada Tuhan Sang Maha
Cinta
Segala sesuatu dalam kehidupanku sudah Engkau rencanakan begitu baik adanya.
PenyertaanMu dalam
segala sisi kehidupanku, masa laluku, masa sekarang, dan masa depanku.
Tak ada yang luput
dalam pandanganMu, tak ada yang terlalu cepat dan terlalu lambat, semua tepat.
Berkali-kali Engkau
mengizinkan aku patah dan menangis untuk menyadarkanku bahwa Engkaulah satu-satunya
pengharapan.
Aku mohon ampun ya Tuhan, untuk keluh kesah, putus asa yang pernah kudengungkan.
Terima kasih karena Engkau masih berkenan memberkatiku hingga detik ini.
Tuhan,
Dari sekian banyak berkat
yang sudah Engkau berikan, izinkan aku mengucapkan syukur atas salah satu
anugerah yang kuterima.
Terima kasih banyak
Tuhan, sudah mengizinkan aku bertemu dengannya. Lelaki pilihanMu untuk
mendampingi aku salah satu anak perempuanMu.
Tuhan, janji
pernikahan sudah kuucapkan di altar untuk bersedia menemaninya dalam suka dan
duka, menghormatinya dan setia kepadanya, dan dia sudah menjadi suamiku.
Terima kasih Tuhan, untuk penyertaanMu dalam proses persiapan kami. Terlebih di masa pandemi ini Tuhan.
Terima kasih untuk orang-orang baik yang Engkau hadirkan dalam kehidupan kami yang telah meluangkan waktu dan tenaga untuk membantu kami. Berkatilah mereka selalu ya Tuhan.
Syukur atas kesehatan yang
terus Kau alirkan pada diri kami, sehingga kami dapat menerima sakramen
pernikahan.
Tuhan, Jadilah
satu-satunya pengharapan, penuntun dan tujuan dalam keluarga kami.
Tuhan, untuk orang tua kami yang sudah berpulang dalam kerahimanMu ya. Semoga mereka turut berbahagia bersama Engkau dan para kudus di surga.
Amin.
Kepadamu Suamiku
Berawal dari Instagram
Single Katolik, kamu memilih aku dari sekian banyaknya perempuan yang ada di
sana.
Kita berteman dan berkirim
pesan lewat Instagram, dalam pesanmu kau menyatakan ingin berkenalan denganku
dan ingin menjadi teman hidupku.
Tentu kamu masih ingat
dengan kalimat balasanku “Jika Tuhan berkehendak” begitu kataku.
Pertemuan pertama di
warung pojokan, kalimat pamungkas yang ternyata mampu membuatku sedikit tertarik
“Aku juga pernah ngajar lho.”
Setelah pertemuan
pertama, ternyata berlanjut ke beberapa pertemuan berikutnya. Kita bertukar
cerita dan tentu bertukar nomor Whatsapp.
Ada lagi hal yang
membuatku tertarik padamu. Kamu menyukai kucing dan anjing, kamu memperlakukan mereka
dengan begitu lembutnya. Seketika hatiku berkata “Ini yang aku cari Tuhan!”
Perjalanan perkenalan
kita tak melulu indah, ada kalanya aku menyudutkanmu dengan kata-kata yang
menyakitkan. Aku pikir kamu akan mundur dan memilih pergi. Tapi ternyata tidak
seperti itu.
Keteguhan hatimu untuk
menjadikanku “teman hidup” membuatmu bertahan.
Kamu tahu, sekeras-kerasnya
hatiku, nyatanya luluh juga dengan kelembutan dan keteguhanmu.
Kamu mengajakku
bertemu dengan keluargamu, dengan kakak-kakakmu dan berkenan bertemu
keluargaku.
Selang beberapa bulan,
engkau membawaku kembali ke kampung halaman untuk melamarku.
Hingga akhirnya, di
tanggal 27 Juni 2021 di Gereja St. Maria Fatima Banyumanik Semarang, kita
melangkah bersama ke altar, mengucapkan janji perkawinan, menerima sakramen perkawinan.
Terima kasih sudah
menjadikan aku wanita paling bahagia.
Semoga Tuhan Yesus memberkati keluarga kita.
Subang, 5 Juli 2021
15:56 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar