WEBINAR “BERHASIL DI MASA SULIT DAN
MEMIMPIN DI MASA DEPAN”
Jumat, 10 Juli 2020
1.
Pdt. Marojahan S. Sijabat, M.Th. (3JEPS Ministry )
“From Comfort Zone to Growth
Zone
-
Tahapan-tahapan pertarungan adalah bagian setiap manusia
-
Dalam keadaan tertentu kita merasa cukup
-
Zona nyaman: waktu yang paling banyak menghabiskan waktu
kita. Zona zaman memiliki tingkat stres yang minimal dan hasilnya juga minimal.
Menjadi tidak produktif, tidak mau mengeskplorasi diri, menolak perubahan, bersifat
apatis, istilah kerennya sebagai “kaum rebahan”.
-
Kisah Yusuf Bin Yakub:orang yang sangat disayang
dengan ayahnya dibandingkan anak-anak lain. Yusuf menikmati kesenangan yang ia
dapat sehingga membuat kakak-kakaknya iri. Yusuf senang diminta ayahnya menemui
kakak-kakaknya. Kakaknya menjual Yusuf. Yusuf mau tidak mau dipaksa keluar dari
zona nyaman. Yusuf merasa takut namun Yusuf tetap melakukan bagiannya dengan
baik mulai dari budak menjadi budak kepercayaan, masuk ke penjaran menjadi
orang kepercayaan, ia menolong dan dilupakan. Yusuf bertindak dalam kebenaran,
ia memimpin dirinya. Yusuf fokus pada kebenaran, mengembagkan diri semaksimal mungkin.
Menolak tegas rayuan karena mengerti posisi dan takut akan Tuhan.
-
Keluar dari Zona nyaman masuk ke ekstrem zone.
-
Mengenal Tuhan dan mengenali diri, Tuhan punya rencana
untuk setiap manusia
-
Banyak kata orang”Jujur itu rugi” tapi jujur selalu benar
dan akan menuainya suatu saat nanti.
-
Percaya pada Tuhan pada masa sulit dan menyadari bahwa Tuhan
punya rencana
-
Video inspiratif tentang seorang pemuda
cacat kaki bernama Terry yang tetap berusaha meraih mimpinya dan tujuannya
sebagai pelari ke berbagai negara dan mengumpulkan dana untuk orang-orang yang
mengalami sakit kanker.
-
Tahapan zona yang perlu dilalui: Zona nyaman- zona
ketakutan-zona kebenaran-zona pertumbuhan. Zona pertumbuhan berarti mengembangkan
diri menjadi lebih baik.
1. 2. Jehian Panangian Sijabat, ST. (Manger Content Creator Manager Content Creator Nihongo Mantappu, Korea Reomit, Turah Parthayana, Leo Edwin and more)
“Making Decisions” “Mengambil Tujuan”
-
Keputusan adalah resolusi yang diambil setelah melalui
berbagai pertimbang
-
Hidup adalah kumpulan keputusan-keputusan yang kamu
ambil. Proses mengambilan keputusan.
-
Mengambil keputusan menitikberatkan pada pola pikir yang
harus kita atur.
-
Keputusan mudah vs keputusan yang susah. Satu tidak semudah
itu, dan yang lain juga tidak sesusah itu.
-
Keputusan mudah : keputusan yang bisa dihitung,
bisa dilihat dan tahu mana yang lebih bagus. Resiko dari keputusan mudah sudah
bisa terlihat.
-
Keputusan sulit: keputusan yang tidak bisa memilih dengan
mudah, ditentukan berdasarkan perasaan, kesukaan, alasan pribadi. Keputusan sulit
adalah hal-hal yang berhubungan dengan alasan diri memilih suatu keputusan
tertentu dan disitulah kita dituntu bertanggung jawab dengan pilihan kita .
-
Lock in mentality: memilih sesuatu dengan
strategi dan ciri khas tentang diri vs diri
-
Lock in mentality: keadaan dimana kamu saat
ini adalah dirimu yang berbeda (misalnya nilai yang kamu punya sekarang berbeda
dari nilai diri yang dulu). Kamu sekarang dan kamu yang nanti adalah dua hal
yang berbeda: aku vs aku adalah ada dua “aku” aku yg kritikal (tahu mau ngapain)
dan aku yang sekarang(yang hidup sekarang)
-
Aku yang sekarang ada di pilihan iya atau
tidak. Aku di masa depan adalah akibat dari yang kita lakukan.
- Apa yang kamu lakukan sekarang ada dua hal, kamu memberi sesuatu di masa depan atau mencuri sesuatu yang ada di masa depan. Apa yang kita lakukan hari ini berpengaruh di masa depan. Pilihan ada di tangan kalian.
1. 3. Jerome Polin Sijabat
(Penerima beasiswa penuh Mitsui Bussan, Mahasiswa Waseda University &
Content Creator)
"How Deliver Message to Social Media"
-
Dengan kekuatan yang besar datang dari tanggung jawab
yang besar.
-
Sosial media menjadi alat yang kuat bagi kita
berkomunikasi , dan lebih sering berbicara di sosial media daripada berbbicara
langsung.
-
Ada orang yang tidak secara alami menjadi terkenal, tapi menggunakan
media sosial untuk menjadi terkenal karena memanfaatkan media dengan baik.
-
Sudah mengetahui kekuatan yang besar di tangan kita , kita
harus tahu tanggung jawab
-
Kekuatan besar di media sosial: memotivasi orang atau mematahkan
semangat orang lain.
-
Cara menyampaikan pesan: sampaikan nilai , tanya
ke diri sendiri: apa yang mau dilihat di media sosial.
-
Fokus pada nilai apa yang bisa kamu kasih ke orang lain , fokus akan
kualitas dan angka akan mengikuti.
-
Ripple efect: menjatuhkan benda ke air maka
air akan menyebar ke segala arah. Contoh nonton film bagus, kalau kita terkesan
dengan film itu maka otomatis kita akan memberitahukan itu ke orang lain, dan
orang lain akan menyebar ke orang lain. Begitu juga dengan sesuatu yang kita
bagikan di media sosial, jika itu hal yang baik dan memiliki kualitas tentu
akan menyebarkan hal yang baik pula.
-
Sebelum melakukan
sesuatu pikiran kembali apakah kita juga mau menerima perlakukan itu.
BalasHapusArtikelnya benar-benar bagus terutama bagi diri saya. Terimakasih bu ditunggu artikel selanjutnya