Ibu,
Seperti apakah
gambaranku di matamu?
Apakah engkau masing
menganggapku gadis yang labil
Karena aku begitu
mudah jatuh dalam buaian lelaki?
Masihkah engkau
menganggapku perempuan yang bodoh
Karena tak sepintar
dirimu?
Ataukah engkau enggan
menerima pemberianku
Karena sangat sedikit
dibanding gaji yang kau dapat
Ibu, penolakanmu
membuatku sakit hati
Yang katamu terpaksa
itu sungguh dusta
Yang katamu tak perlu
merepotkan diri
Itu juga bukan
kebenaran
Ibu,
Terserah apa katamu
dan apa penilaianmu terhadapmu
Bahkan saat ini kamu
masih menganggapku anak atau tidak
Izinkan aku
mengatakan bahwa itu bukan masalah
Ibu
Izinkan aku membalas
budimu sedikit demi sedikit
Aku tetap akan mengingatmu
sampai kapanmu
Aku akan tetap mengakui
bahwa dirimu ibu hebat
Yang pernah hadir
sebagai anugerah indah bagi jiwaku yang labil
Tidak ada komentar:
Posting Komentar