Rabu, 10 November 2021

Tetap

 

Ibu,

Seperti apakah gambaranku di matamu?

Apakah engkau masing menganggapku gadis yang labil

Karena aku begitu mudah jatuh dalam buaian lelaki?

Masihkah engkau menganggapku perempuan yang bodoh

Karena tak sepintar dirimu?

Ataukah engkau enggan menerima pemberianku

Karena sangat sedikit  dibanding gaji yang kau dapat

 

Ibu, penolakanmu membuatku sakit hati

Yang katamu terpaksa itu sungguh dusta

Yang katamu tak perlu merepotkan diri

Itu juga bukan kebenaran

Ibu,

Terserah apa katamu dan apa penilaianmu terhadapmu

Bahkan saat ini kamu masih menganggapku anak atau tidak

Izinkan aku mengatakan bahwa itu bukan masalah

 

Ibu

Izinkan aku membalas budimu sedikit demi sedikit

Aku tetap akan mengingatmu sampai kapanmu

Aku akan tetap mengakui bahwa dirimu ibu hebat

Yang pernah hadir sebagai anugerah indah bagi jiwaku yang labil

 

Jakarta, 10 November 2021 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tutur Tulis Menjelang Akhir 2022

  Hai,  Selamat datang kembali di sini.  Sudah lama ya kamu tidak meninggalkan jejak di sini.  Rasanya ingin menanyakan banyak hal padamu ta...